Pages

Saturday, 1 November 2014

Konsep Pecahan Desimal

Konsep Pecahan Desimal. Pecahan desimal adalah pecahan yang mempunyai penyebut khusus yaitu sepuluh, seratus, seribu dan seterusnya. Untuk mempelajari  konsep pecahan desimal, dapat dimulai dengan konsep pecahan persepuluhan dan dilanjutkan dengan pecahan perseratusan. Untuk pecahan perseribuan caranya analog dengan yang lain. Pemahaman tentang konsep penulisan pecahan desimal sangat penting bagi peserta didik dalam mempelajari materi pecahan desimal ini. Untuk memberikan pemahaman tentang pecahan desimal dapat dilakukan dengan cara seperti di bawah ini.

a. Mengenalkan konsep persepuluhan
Angka yang kita gunakan dalam penulisan ada 10 yaitu 0, 1, 2, …, 9. Karena 1/10 kurang dari 1 maka satuannya adalah 0 dan ditulis 0. Sedangkan angka yang berikutnya disepakati (di Indonesia) dipisahkan dengan tanda koma (,) yang menunjukkan persepuluhan. Dalam hal ini pecahan yang dimaksud bukan pecahan campuran. Cara menuliskan pecahan desimal persepuluhan dapat diurutkan dengan alternatif sebagai berikut ini.
Kesimpulan : bila persepuluhan maka dibelakang koma ada 1 angka.
b. Mengenalkan konsep perseratusan
Untuk mengenalkan konsep perseratusan angka yang kita gunakan dimulai dari 10/100. Perhatikan contoh di bawah ini.
Kesimpulan : bila penyebut perseratusan maka dibelakang koma ada 2 angka.
Selanjutnya adalah bagaimana  menuliskan pecahan perseratusan untuk 1/100. 2/100......9/100. Untuk menuliskan pecahan 1/100 dapat dilakukan dengan cara seperti di bawah ini.
Untuk penyebut perseribuan maka dibelakang koma ada 3 angka. Dengan pemahaman tentang penulisan pecahan desimal diharapkan pemahaman siswa terhadap pecahan desimal lebih menjadi lebih baik, selamat mencoba !

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Saturday, November 01, 2014

Sumber Arus Listrik

Sumber arus listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus listrik, contohnya baterai, akumulator, elemen Volta, elemen Daniell, dan elemen Weston. Mobil-mobilan dapat bergerak karena memperoleh energi listrik dari baterai, lampu senter dapat digunakan setelah dipasang baterai ke dalamnya.

1. Gaya Gerak Listrik
Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan memberikan gaya pada elektron sehingga elektron dari sebuah atom materi dapat bergerak. Gaya dari sumber baterai yang demikian disebut sebagai gaya gerak listrik (ggl). Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak listrik adalah volt (V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai tercantum label 1,5 V, ini menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh baterai tersebut. Jadi, ggl merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik (baterai) saat sumber tidak mengalirkan listrik (saklar terbuka).

2. Elemen Primer
Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen primer merupakan sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya jika sumber arus tersebut sudah habis energinya, kamu tidak dapat mengisi elemen primer. Kamu harus mengganti sumber arus listrik tersebut dengan sumber arus yang baru.

a. Baterai
Baterai memiliki dua kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif baterai
berupa batang karbon yang dibenamkan ke dalam campuran mangan dioksida (MnO2) dan amonium klorida (NH4Cl). Kutub negatif baterai adalah lapisan paling luar yang terbuat dari seng (Zn). Campuran mangan dioksida berfungsi sebagai zat pelindung elektrolit. Di antara lapisan paling luar yaitu seng berfungsi sebagai kutub negatif dan campuran mangan dioksida terdapat pasta amonium klorida yang berfungsi sebagai elektrolit. Di antara kutub positif dan kutub negatif ini terdapat beda potensial. Beda potensial inilah yang menyebabkan baterai tersebut dapat mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam sebuah rangkaian. Suatu saat, karbon dan elektrolit dari baterai akan habis sehingga baterai tersebut tidak dapat menghasilkan arus listrik.  

Penyempurnaan dari sel seng karbon adalah baterai alkalin. Ukuran, bentuk, dan tegangannya mirip dengan sel seng karbon, tetapi jika digunakan dalam suatu peralatan, sel alkalin dapat bertahan enam atau tujuh kali lebih lama dibanding sel seng karbon biasa. Dalam sel alkalin mengandung elektrolit larutan kalium hidroksida. Pelat logamnya terbuat dari nikel dan senyawa kadmium.

b. Elemen Volta
Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827) seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat (H2SO4) dan sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub negatif adalah Zn (seng). Jika elektroda-elektroda seng dan tembaga dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan lempeng tembaga bermuatan listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik negatif. Hal ini menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi daripada potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng seng menuju lempeng tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu, arus akan mengalir dari lempeng tembaga ke lempeng seng sehingga lampu akan menyala. 
Aliran arus listrik ini tidak berlangsung lama sehingga lampu akan padam. Hal ini dikarenakan gelembung-gelembung gas hidrogen yang dihasilkan oleh asam sulfat (H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga. Gelembung gas hidrogen ini akan menghambat aliran elektron. Kamu telah mengetahui bahwa arus listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika aliran elektron ini terhambat, tidak akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini disebut polarisasi. Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa tertutupnya elektroda elemen oleh hasil reaksi yang mengendap pada elektroda tersebut. 

c. Elemen Daniell
Cara kerja elemen daniell pada dasarnya sama dengan cara kerja elemen volta. Namun pada elemen daniell ditambahkan larutan tembaga sulfat (CuSO4) untuk mencegah terjadi polarisasi, yang dinamakan depolarisator sehingga usia elemen dapat lebih lama.

3. Elemen Sekunder
Elemen sekunder merupakan elemen elektrokimia yang dapat diperbaharui bahan-bahan pereaksinya. Elemen sekunder ini harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara melewatkan arus listrik melaluinya. Contoh elemen sekunder adalah akumulator. Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil.
Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida. Pasangan ini disebut sel. Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu memberikan tegangan 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan angka pada aki. Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl 12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.

Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif. terletak pada timbal dan kutub positif pada timbal dioksida. Timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya akumulator yaitu dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali, perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).

Perubahan energi saat aki digunakan yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kimia. Cara pengisian aki adalah sebagai berikut.
  • Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda potensialnya lebih tinggi dari aki tersebut.
  • Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini bertujuan agar tidak merusakkan sel aki.
  • Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.
  • Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.
Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua buah kutub sumber tegangan. Alat untuk
mengukur tegangan disebut voltmeter. Selain tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan, setiap alat listrik dalam sebuah rangkaian tertutup akan mempunyai tegangan yang dapat diukur dengan voltmeter. Tegangan ini disebut tegangan jepit. Jadi tegangan jepit merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber arus listrik ketika sumber mengalirkan arus listrik. Misalkan sebuah sumber 12 V digunakan untuk menyalakan sebuah lampu, ukurlah potensial listrik lampu tersebut dengan cara memasangkan voltmeter secara paralel dengan lampu. Tegangan yang terbaca pada voltmeter ini merupakan tegangan jepit atau tegangan terpakai oleh alat. Nilai tegangan jepit tergantung pada nilai hambatan bebannya. Makin besar nilai hambatan bahan makin kecil nilai tegangan jepitnya.

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Saturday, November 01, 2014

Friday, 31 October 2014

Hubungan Tegangan, Kuat Arus, dan Energi Listrik

Energi listrik dapat berubah menjadi bentuk energi lain. Untuk mengubah energi listrik menjadi energi lain diperlukan alat listrik. Setrika merupakan alat listrik yang memiliki hambatan, jika digunakan memerlukan tegangan, arus listrik, dan waktu penggunaan. Hambatan, tegangan, kuat arus, dan waktu itulah yang memengaruhi besar energi listrik. Energi listrik sebanding dengan tegangan listrik (V), kuat arus listrik (I), dan waktu (t). Secara matematis pernyataan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
W = V · I · t                                     (6.1)
Karena menurut Hukum Ohm I=V/R atau V=I.R, maka persamaan tersebut dapat diturunkan menjadi persamaan berikut. 
W=V. I. t  =V.    ( V) .t =V2. t .............(6.2)
RR
Atau

W = V · I · t = (I · R) · I · t = I2 · R · t ......... (6.3)
Keterangan:
W = energi listrik (joule)
V = tegangan listrik (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
t = selang waktu (sekon)
R = hambatan listrik (ohm)

Contoh 1
Sebuah lampu 220 volt dialiri arus listrik sebesar 5 ampere. Tentukanlah energi listrik yang timbul setelah lampu tersebut dialiri arus listrik selama:
a. 10 sekon
b. 5 menit
Jawab:
V = 220 volt
I = 5 ampere
a. t = 10 sekon
W = V · I · t
     = (220 volt) · (5 A) · (10 s)
     = 11.000 joule
b. t = 5 menit = 5 · 60 sekon = 300 sekon
W = V · I · t
     = (220 volt) · (5 A) · (300 s)
     = 330.000 joule

Contoh 2
Sebuah setrika listrik 220 volt memiliki elemen pemanas 50 ohm. Berapa energi listrik yang dihasilkan setrika tersebut selama 5 menit?
Jawab:
V = 220 volt
R = 50 ohm
t = 5 · 60 s = 300 s
W = .... ?
Dengan menggunakan Persamaan (6.2) diperoleh:
W =V2/R . t
2202 . 300
     50
= 290.400 joule

Contoh 3
Energi listrik yang dihasilkan sebuah elemen listrik dengan hambatan 5 ohm dan dialiri arus listrik selama 2 menit adalah 9.600 J. Berapa kuat arus listrik yang mengalir melalui elemen listrik tersebut?
Jawab:
R = 5 ohm
W = 9.600 J
t = 2 · 60 s = 120 s
I = .... ?
Dengan menggunakan Persamaan (6.3) diperoleh:
W = I2 · R · t ⇔ 9.600 = I2 · 5 · 120
                       ⇔ I= 9.600/600 = 16 A
                       ⇔ I   =√16 = 4 Ampere

Daya Listrik
Watt merupakan satuan daya listrik. Daya listrik adalah banyaknya energi listrik yang terpakai setiap sekonnya. Satuan daya listrik adalah watt, 1 watt = 1 joule/sekon. Secara matematis, persamaan daya listrik dinyatakan sebagai berikut.
P = W/t                                            (6.4)
Keterangan:
P = daya listrik (watt)
W = energi listrik (joule)
t = selisih waktu (sekon)

Satuan daya lainnya:
a. kilowatt (kW), 1 kW = 103 W
b. megawatt (MW), 1 MW = 106 W
Dari Persamaan (6.1) telah diketahui bahwa W = V · I · t ,sehingga daya listrik dapat juga dituliskan sebagai berikut.
P=W/t =

Contoh  1
Sebuah radio 150 watt, 220 volt dihubungkan dengan sumber tegangan listrik 220 volt selama 1 menit. Berapa banyak energi listrik yang digunakan?
Jawab:
P = 150 watt
V = 220 volt
t = 1 menit = 1 . 60 s = 60 s
W = .... ?
Dengan menggunakan Persamaan (6.4) diperoleh:
P = W/t  150 = W/60
               ⇔ W    = 150 . 60
                             = 9.000 J

Contoh 2
Sebuah sekring dipasang pada tegangan 220 volt menyebabkan arus mengalir sebesar 3 A. Berapa daya sekring tersebut?
Jawab:
V = 220 volt
I = 3 ampere
P = .... ?
Dengan menggunakan Persamaan (6.5) diperoleh:
P = V · I
    = 220 · 3
     = 660 watt

Contoh  3
Sebuah pemanas air mempunyai elemen pemanas dengan hambatan 100 ohm dialiri arus listrik sebesar 5 ampere. Berapakah daya listrik pemanas air tersebut?
Jawab:
R = 100 ohm
I = 5 ampere
P = .... ?
Dengan menggunakan Persamaan (6.6) diperoleh:
P = I2 × R
    = 52 × 100
    = 2.500 watt

Contoh 4
Sebuah lampu listrik bertuliskan 40 W, 220V. Apakah artinya?
Jawab:
Lampu bertuliskan 40 W, 220 V artinya lampu tersebut memerlukan daya 40 W atau energi 40 joule/sekon jika dipasang pada tegangan 220 volt.

Energi listrik yang digunakan di rumahmu disuplai oleh PLN. PLN menggunakan kWh meter untuk mengukur penggunaan energi listrik oleh konsumen dalam satuan kilowatt jam (kWh = kilowatt hour). Satu kWh adalah besarnya energi listrik yang digunakan selama 1 jam dengan daya listrik sebesar 1.000 watt.

Contoh
Dalam sebuah rumah terdapat 6 buah lampu 25 watt, 2 buah lampu 60 watt, sebuah radio 100 watt, dan sebuah televisi 150 watt yang dinyalakan selama 5 jam setiap harinya. Jika harga 1 kWh sebesar Rp 200,00, berapakah biaya pemakaian listrik selama 1 bulan (30 hari)?
Jawab:
Daya total alat-alat listrik adalah:
P = (6 × 25 W) + (2 × 60 W) + (1 × 100 W) + (1 × 150 W)
    = 150 W + 120 W + 100 W + 150 W
    = 520 W
Pemakaian selama 1 bulan = 5 jam × 30 hari = 150 jam.
Energi listrik selama 1 bulan adalah:
W = P × t
    = 520 watt × 150 jam
    = 78.000 watt jam (1 kWh = 1.000 watt jam)
    = 78 kWh
Jadi, biaya listrik yang harus dibayar adalah 78 kWh × Rp 200,00 = Rp 15.600,00.

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Friday, October 31, 2014

Tuesday, 28 October 2014

Gaya Gerak Listrik Induksi

Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan. Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Jarum galvanometer menyimpang karena adanya arus listrik yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik ini mengalir karena timbulnya beda potensial di ujung kumparan saat kita menggerakkan kutub magnet batang masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan dinamakan gaya gerak listrik induksi atau ggl induksi.



Ggl induksi timbul ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar kumparan. Jika magnet batang terus-menerus digerakkan masuk dan keluar kumparan, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan terus berubah. Perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan menyebabkan beda potensial di ujung-ujung kumparan berbeda pula. Timbulnya beda potensial di ujung-ujung kumparan menyebabkan arus listrik mengalir di dalam kumparan. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan dinamakan arus induksi.

Besarnya gaya gerak listrik atau tegangan yang menimbulkan arus listrik pada percobaan Faraday sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan. Kesimpulan tersebut jika dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut.
Ei = - N .ΔΦ ............(8.1)
Δt
Keterangan:
N = jumlah lilitan
ΔΦ = fluks magnetik (Weber atau Wb)
Δt = perubahan waktu/selang waktu (sekon)
Ei = ggl induksi (volt)
Tanda negatif menunjukkan arah gaya gerak listrik (ggl)

Contoh

Sebuah kumparan dengan 3.000 lilitan, terjadi perubahan fluks magnetik 1.500 Wb selama selang waktu 2 sekon. Hitunglah besar ggl induksinya!
Jawab:
N = 3.000
ΔΦ = 1.500 Wb
Δt = 2 sekon
Ei = .... ?
Ei = - N .ΔΦ
Δt
Ei = - 3.000 .1.500
2
= -2,25 . 106
Jadi di dalam kumparan tersebut timbul ggl induksi sebesar 2,25 × 106 volt (tanda – menunjukkan arah ggl).

Jika jumlah lilitan dalam kumparan diperbanyak, jarum galvanometer akan menyimpang lebih jauh. Hal ini menunjukkan bahwa arus listrik induksi yang mengalir melalui kumparan meningkat dan ggl induksi bertambah besar. Selain dengan memperbanyak jumlah lilitan, ggl induksi dapat bertambah lebih besar jika kecepatan magnet yang memasuki kumparan dipercepat. Jadi, besar kecilnya ggl induksi bergantung pada tiga faktor berikut.
1. Banyaknya lilitan kumparan.
2. Kecepatan gerak keluar-masuk magnet ke dalam kumparan.
3. Kuat magnet batang yang digunakan.

Arus listrik dalam kumparan mengalir dalam dua arah, arus listrik seperti ini dinamakan arus listrik bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Sama halnya seperti arus listrik yang berubah-ubah, polaritas tegangan pada ujung-ujung kumparan pun ikut berubah-ubah. Tegangan yang polaritasnya selalu berubah-ubah dinamakan tegangan listrik bolak-balik.

Generator
Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik atau energi gerak menjadi energi
listrik. Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet.  Ada dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik yang disebut juga alternator dan generator arus searah. Perbedaan generator arus bolak-balik dengan generator arus searah hanyalah pada bentuk cincin yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada generator arus bolak-balik (A) terdapat dua buah cincin, dengan tiap cincin berhubungan dengan tiap ujung kumparan. Pada generator arus searah (B) hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan cincin belah atau komutator.  

1. Generator Arus Bolak-Balik
Ujung-ujung kumparan yang berada di dalam medan magnetik terhubung pada cincin 1 dan cincin 2 yang ikut berputar jika kumparan diputar. Cincin-cincin tersebut terhubung dengan sikat karbon A dan B. Kedua sikat karbon ini tidak ikut berputar bersama cincin dan kumparan. Ketika kumparan berputar, terjadi arus listrik induksi pada kumparan. Arus induksi ini mengalir melalui sikat karbon sehingga lampu menyala. Saat posisi kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnetik, arus induksi berhenti mengalir sehingga lampu padam. Beberapa saat setelah kumparan melanjutkan putarannya, arus listrik induksi kembali mengalir dalam kumparan tetapi dengan arah yang berbeda sehingga lampu kembali menyala.
2. Generator Arus Searah
Generator arus searah hanya memiliki satu cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan komutator. Salah satu belahan komutator selalu berpolaritas positif dan belahan komutator lainnya berpolaritas negatif. Hal ini menyebabkan arus listrik induksi yang mengalir hanya memiliki satu arah saja, yaitu dari komutator berpolaritas positif menuju sikat karbon, lampu, dan kembali ke komutator berpolaritas negatif. Arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja dinamakan arus listrik searah atau direct current (DC). 

Generator terdapat dua bagian. Bagian yang pertama dinamakan rotor, yaitu bagian-bagian generator yang bergerak, seperti kumparan dan cincin konduktor. Bagian yang kedua dinamakan stator, yaitu bagian-bagian generator yang tidak bergerak, seperti magnet dan sikat. Contoh generator sederhana adalah dinamo sepeda. Dinamo sepeda mengandung kumparan kawat yang berputar di antara dua magnet. Ketika berputar, roda sepeda akan memutar kumparan di antara dua magnet tetap.

Transformator
Transformator terdiri atas pasangan kumparan primer dan sekunder yang terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak yang terbuat dari plat besi yang disusun berlapis-lapis. Transformator biasanya digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik arus AC. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membedakan jumlah lilitan dari kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada transformator, perbandingan tegangan sama dengan perbandingan banyaknya lilitan. Secara matematis hubungan antara tegangan dan banyaknya lilitan dituliskan sebagai berikut.
Vp  =Np .............(8.2)
VsNs
Keterangan:
Vp = tegangan pada kumparan primer
Vs = tegangan pada kumparan sekunder
Np = banyaknya lilitan kumparan primer
Ns = banyaknya lilitan kumparan sekunder
Dari Persamaan (8.2) dapat dikatakan bahwa besarnya tegangan berbanding lurus dengan banyaknya lilitan. Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan primer dinyatakan dengan Vp dan Ip, maka besar daya listrik pada kumparan primer (Pp) adalah sebagai berikut,
Pp = Vp ⋅ Ip ......... (8.3)
Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan sekunder dinyatakan dengan Vs dan Is, maka besar daya listrik pada kumparan sekunder (Ps) adalah sebagai berikut.
Ps = Vs ⋅ Is ......... (8.4)
Berdasarkan tegangan listrik yang dihasilkan, trafo dibedakan menjadi dua macam, yaitu trafo step up dan trafo step down. Trafo step up adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus AC lebih tinggi. Ciri-ciri trafo step up adalah sebagai berikut.
a. Np < Ns
b. Vp < Vs
c. Ip > Is
Trafo step down adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus AC lebih rendah. Ciri-ciri trafo step down adalah sebagai berikut.
a. Np > Ns
b. Vp > Vs
c. Ip < Is
Pada transformator ideal, efisiensi transformator dapat dianggap 100%, hal ini berarti daya yang hilang dalam transformator dapat diabaikan sehingga daya listrik pada kumparan primer dapat diteruskan seluruhnya menuju kumparan sekunder. Dengan pengertian tersebut dapat diperoleh:
Pp = Ps ⇔ Vp ⋅ Ip = Vs ⋅ Is ......... (8.5)
Sehingga hubungan antara besarnya tegangan dan besarnya arus listrik dapat dituliskan sebagai berikut.
Vp  =Is .............(8.6)
VsIp
Perbandingan tegangan pada Persamaan (8.6) sama dengan perbandingan tegangan pada Persamaan (8.2) sehingga hubungan antara arus listrik dengan banyaknya lilitan dapat diperoleh sebagai berikut.
Np  =Is .............(8.7)
NsIp

Contoh
Sebuah radio memerlukan tegangan 9 volt dari catu daya 220 volt.
a. Jika kumparan primer trafo memiliki 440 lilitan, berapakah jumlah lilitan yang dimiliki kumparan sekunder?
b. Jika arus 110 mA mengalir melalui radio, berapakah arus yang ditarik dari catu daya 220 volt?
Jawab:
a. Dengan menggunakan Persamaan (8.2) diperoleh:
Vp  =Np  220V  =440 
VsNs9VNs
Vp  =n ⇔ Ns=9V  x440
Vsnn220V
                             = 18
Jadi jumlah lilitan kumparan sekunder adalah 18 lilitan.
b. Dengan menggunakan Persamaan (8.6) diperoleh:
Vp  =Ip 220V  =110mA
VsIs9VIp

  =
 ⇔ Ip=9V x110mA


220V
                            = 4,5 mA
Jadi arus yang mengalir pada kumparan primer adalah 4,5 mA.

Perbandingan antara daya listrik yang keluar dari transformator dan daya listrik yang masuk ke transformator disebutefisiensi transformator. Nilai efisiensi transformator dinyatakan dalam persentase. Efisiensi transformator dapat dinyatakan sebagai berikut.
 Î· =V. Is x 100%..........(8.9)
V. Ip
Keterangan:
η = efisiensi transformator
Vs = tegangan sekunder (volt)
Vp = tegangan primer (volt)
Is = arus pada kumparan sekunder (ampere)
Ip = arus pada kumparan primer (ampere)
Contoh
Sebuah transformator menghasilkan daya sebesar 180 watt. Berapakah efisiensi transformator tersebut jika daya masukannya sebesar 200 watt?
Jawab:

Dengan menggunakan Persamaan (8.8) diperoleh:
 Î· =P x 100 %
Pp
 Î· =180 x 100 = 90%
200

Jadi efisiensi transformator tersebut adalah 90%.

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Tuesday, October 28, 2014

Lari Jarak Pendek

Atletik merupakan olahraga yang tertua. Sejak zaman dahulu manusia sudah mengenal olahraga, yaitu berlari, berburu, lempar lembing, dan lain-lain. Olahraga atletik berkembang menjadi cabang olahraga lainnya sehingga atletik disebut mother of sport, yaitu ibu dari segala cabang olahraga lainnya. Pada zaman Yunani Kuno, juga diadakan dengan tujuan mencari orang yang terkuat, tercepat, dan tertinggi (portius, atletis, sitius). Atletik diperlombakan di Olimpiade modern tahun 1896 di kota Athena Yunani.

Di Indonesia, atletik dipertandingkan pertama kali pada PON ke-1 di Solo tahun 1948. Atletik meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Dari beberapa cabang olahraga lari, lompat, dan lempat ini masih dipecahkan lagi dalam beberapa kategori nomor. Misalnya, dalam cabang olahraga lari dibagai menjadi 3 nomor, yaitu nomor lari jarang pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh dan sebagainya. Biasanya, cabang atletik ini dilakukan di sebuah lapangan yang disebut track and fields atau lintasan dan lapangan.
Lari adalah gerakan melangkah dengan kecepatan tinggi. Nomor-nomor dalam lari terdiri atas:
1. Lari jarak pendek:
  • putra: 100 m, 200 m, dan 400 m
  • putri: 100 m, 200 m, dan 400 m
2. Lari jarak menengah:
  • putra: 800 m, 1.500 m, 3.000 m (special chosse)
  • putri: 800 m, 1.500m, 3.000 m
3. Lari jarak jauh putra: 5.000 m, 10.000 m
4. Jalan cepat:
  • putra: 10 km, 20 km
  • putri: 5 km, 10 km
5. Lari estafet:
  • putra: 4 × 100 m, 4 × 400 m
  • putri: 4 × 100 m, 4 × 400 m
6. Lari gawang:
  • putra: 110 m, 400 m
  • putri: 100 m, 400 m
7. Lari maraton putra/putri: 42,195 km
1. Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
Aba-aba bersedia, badan dibungkukkan, kedua tangan diletakkan di belakang garis start. Aba-aba siap, lutut diangkat, kedua kaki sedikit bergerak, pandangan ke depan pendek. Aba-aba yaa atau bunyi pistol, secara refleks bertolak ke depan.
  1. Sikap melangkah, Kaki diangkat lalu ditekuk secara bergantian, kaki digerakkan ke depan, jari-jari kaki sempit.
  2. Sikap badan, Sikap badan bergerak ke depan, kaki menumpu dan mendorong pinggul ke depan.
  3. Sikap tangan, Kedua tangan mengayun mengimbangi gerakan kedua kaki.
  4. Pandangan, Pandangan ke arah depan ± 10 m.
2. Start
Start dalam nomor lari terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Start berdiri (standing start)
Start berdiri digunakan dalam lari jarak menengah dan jarak jauh.
b. Start melayang (flying start)
Start melayang digunakan oleh pelari II, III, dan IV lari dalam lari estafet 4 × 100 m.
c. Start jongkok (cruched start)
Start jongkok digunakan dalam lari jarak pendek.
Start jongkok terbagi menjadi 3 macam start, yaitu:
  • Start pendek (bunch start)
  • Start menengah (medium start)
  • Start panjang (long start)
Cara melakukan start jongkok:
  • Lutut kaki belakang diletakkan pada ujung kaki yang di depan dengan jarak satu kepal tangan.
  • Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu. Telapak tangan (jari-jari) letakkan di belakang garis start.
  • Pandangan lurus ke depan lintasan.
  • Berat badan berada di kedua tangan. Pada saat aba-aba, ya memindahkan gerak ke depan. Aba-aba start: bersedia, siap, ya! (bunyi pistol/peluit). Secara refleks melesat bertolak ke depan.
3. Teknik Lari
Teknik lari dilakukan dengan cara:
  • Langkah atau gerakan kaki selebar dan secepat mungkin.
  • Pendaratan kaki pada ujung telapak kaki.
  • Sikap badan condong ke depan.
4. Akhir Lari/Finis
Finis adalah penyelesaian akhir lari. Ada 3 macam cara untuk masuk finis, yaitu:
  • Lari terus tanpa berhenti tanpa mengurangi kecepatan.
  • Pada saat menyentuh pita dada dicondongkan ke depan dan kedua tangan diayun ke belakang.
  • Pada saat menyentuh bola, dada diputar dengan ayunan tangan ke depan.

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Tuesday, October 28, 2014

Monday, 27 October 2014

Masalah Sosial di Lingkungan Setempat

Masalah sosial merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Masalah sosial merupakan suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya. Masalah sosial harus dipecahkan atau diatasi secara bersama-sama. Seorang warga tidak bisa menyelesaikan seorang diri. Contoh-contoh masalah sosial di lingkungan tempat tinggal kita, misalnya masalah kependudukan, keamanan, sampah, kebakaran, pencemaran lingkungan, rusaknya atau buruknya fasilitas umum, ketidaktertiban dan ketidakdisiplinan, pemborosan energi, dan kelangkaan barang kebutuhan.

1. Masalah-masalah kependudukan
Persebaran penduduk yang tidak merata
Penduduk yang tinggal di wilayah negara kita tidak merata. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang penduduknya. Provinsi DKI Jakarta sangat padat. Menurut sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi didiami lebih dari dua belas ribu orang. Berbeda dengan Provinsi Kalimantan Barat yang hanya ada 27 orang yang mendiami wilayah seluas satu kilometer persegi. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi. Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:
  • Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
  • Peningkatan taraf hidup transmigran.
  • Pengolahan sumber daya alam.
  • Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
  • Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
  • Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.
Jumlah penduduk yang begitu besar
Indonesia menduduki urutan keempat negara terbanyak jumlah penduduk setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah 205,8 juta jiwa. Ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
  • Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
  • Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Jumlah penduduk akan terus bertambah, hal ini disebabkan oleh angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera. Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
  • Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
  • Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera
Kualitas pendidikan rendah
Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Ini mempengaruhi kualitas atau mutu penduduk Indonesia. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Masyarakat Indonesia kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang bagus. Untuk mengatasi kualitas pendidikan yang rendah dapat dilakukan dengan cara :
  • mencanangkan program wajib belajar 9 tahun sejak Mei 1994;
  • mengadakan proyek belajar jarak jauh (Universitas Terbuka);
  • memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi;
  • mencanangkan program orang tua asuh;
  • melaksanakan Kejar Paket A(setara SD), B (setara SMP), dan C (setara SMA).
Rendahnya pendapatan per kapita
Pendapatan per kapita artinya rata-rata pendapatan penduduk setiap tahun. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia masih rendah. Rendahnya pendapatan per kapita rendah berkaitan erat dengan banyaknya masyarakat miskin. Untuk mengatasi masalah rendahnya pendapatan per kapita dapat dilaukuan dengan cara sebagai berikut :
  • Membuka lapangan kerja baru dan memperluas lapangan kerja.
  • Pelaksanaan jaminan sosial tenaga kerja.
  • Meningkatkan taraf pendidikan bagi penduduk.
  • Merangsang kemauan berwiraswasta.
Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk yang tidak tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Biasanya penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih anak-anak dan remaja. Mereka ini disebut usia nonproduktif. Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif (bekerja). Karena usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungan di Indonesia cukup tinggi.

Kepadatan penduduk
Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya. Upaya untuk mengatasi kepadatan penduduk antara lain sebagai berikut.
  • Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana. 
  • Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
  • Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.
2. Tindak kejahatan
Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebakan oleh masalah kemiskinan dan pengangguran. Korupsi sebenarnya tak jauh beda dengan mencuri. Yakni mencuri sesuatu yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Uang atau barang yang telah dipercayakan untuk dikelola diambil untuk kepentingan dirinya. Aparat keamanan, terutama polisi harus mampu memberantas tindak kejahatan. Masyarakat diharapkan membantu polisi.
  
Ada beberapa cara untuk mengatasi tindak kriminal, diantaranya sebagai berikut :
  • Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas untuk memberikan efek jera kepada para pelaku agar tidak mengulangi kembali tindakannya
  • Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak. Hal ini merupakan dari pencegahan (preventif) untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal dan mencegah menjadi pelaku tindakan kriminal.
  • Selektif terhadap budaya asing agar tidak merusak nilai budaya bangsa sendiri. Karena setiap budaya luar belum tentu baik untuk budaya kita.
  • Menjaga kelestarian nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan, seperti sekolah , pengajian dan organisasi masyarakat.
  • Melakukan pelatihan atau kursus keahlian bagi para pelaku tindak kriminal agar memiliki keterampilan yang dapat dilakukan untuk mencari lapangan pekerjaan.
3. Pengangguran
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan.  Orang yang tidak bekerja biasa disebut tuna karya. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang tinggi membuat Indonesia harus menghadapi permasalahan tenaga kerja berupa tingginya tingkat pengangguran. Jumlah tenaga kerja usia produktif yang tinggi tidak diimbangi dengan jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya.Pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi. 

4. Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress. Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal. Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah.

4. Pertikaian
Pertikaian bisa disebabkan banyak hal, antara lain karena salah paham, emosi yang tidak terkendali atau karena memperebutkan sesuatu. Sesuatu yang diperebutkan dapat berupa suatu prinsip, seseorang atau suatu barang. Pertikaian dapat terjadi di dalam suatu keluarga atau di masyarakat. Suatu pertikaian bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Masyarakat tidak aman dan nyaman. Pertikaian yang terjadi di keluarga juga dapat menyebabkan suasana tidak tenang dan tenteram. Sering di beberapa daerah terjadi pertikaian antar kampung baru-baru ini. Pertikaian dapat dicegah dengan memiliki semangat Bhineka Tunggal Ika, dalam menghadapi konflik akan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan, dan musyawarah – mufakat.

5. Kenakalan remaja
Salah satu bentuk kenakalan remaja adalah kebut-kebutan di jalan raya. Kebut-kebutan bagi mereka sendiri sangat berbahaya yakni dapat menimbulkan kecelakaan. Di samping itu juga mengganggu dan membahayakan orang lain. Kenakalan remaja dapat berbentuk lain seperti coret-coret dinding di jalan, berdandan yang tidak semestinya. Penyebab kenakalan remaja antara lain sebagai berikut :
  • Kurangnya perhatian dari orang tua
  • Pengaruh lingkungan pergaulan
  • Kurang mantapnya kepribadian diri
  • Jauh dari kehidupan beragama
6. Perilaku tidak disiplin
Dalam hidup sehari-hari kita menjumpai banyak sekali perilaku tidak disiplin. Kita ambil contoh keadaan di jalan raya. Salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas adalah perilaku tidak disiplin. Contoh perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut.
  • Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan pengendara sepeda motor.
  • Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat.
  • Pengandara mobil yang parkir sembarangan.
  • Angkot dan bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
  • Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak juga pejalan kaki yang menyeberang bukan pada tempat semestinya.
7. Masalah sampah
Masyarakat yang tinggal di kota atau di daerah padat penduduk menghasilkan banya sekali sampah. Sampah segera menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Dinas Kebersihan, memikul tanggung jawab dalam mengelola sampah. Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit menular. Misalnya, muntah berak (muntaber), penyakit kulit, paru- paru, dan pernapasan. Untuk mengatasi masalah sampah dapat dilakukan dengan cara mendaur ulang sampah. Sampah Organik dan non organik dipisahkan.
8. Kelangkaan barang-barang kebutuhan 
Kelangkaan barang-barang kebutuhan sehari-hari meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kelangkaan barang-barang termasuk masalah sosial. Selain kelangkaan barang, kenaikan harga sembako juga menjadi masalah yang sering terjadi di masyarakat. Pemerintah mempunyai tugas memastikan bahwa persediaan barang-barang kebutuhan sehari-hari cukup.

Masalah sosial yang satu menjadi penyebab munculnya masalah sosial lainnya. Bahkan ada yang saling timbal balik. Misalnya orang bisa bodoh karena tidak punya biaya atau miskin. Dan orang yang miskin juga bisa karena bodoh. Biasanya penyandang masalah sosial tidak hanya memiliki satu masalah. Masalah sosial dapat membentuk lingkaran masalah yang rumit sehingga juga sulit dipecahkan. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.


Upaya Mengatasi Masalah Sosial
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
5. Program pendidikan luar sekolah
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan  Langsung Tunai  (BLT)
BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BLT merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

Hambatan Dalam Mengatasi Masalah Sosial

  • Berbagai bantuan dari pemerintah kadang-kadang tidak tepat sasaran. Contohnya orang yang mampu mendapat bantuan sedangkan yang miskin tidak mendapat bantuan.
  • Program yang dilakukan tidak merata ke seluruh daerah.
  • Kurang disiplinnya petugas dalam menyalurkan bantuan pemerintah.
  • Terdapat pihak-pihak yang menyalahgunakan bantuan dari pemerintah maupun luar negeri.
  • Kurang kerja sama dari masyarakat yang mengalami masalah sosial terhadap pemerintah.
  • Penyuluhan maupun pelatihan keterampilan yang diberikan kepada masyarakat kadang-kadang tidak ditanggapi sebagaimana mestinya.
  • Ada pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah bantuan sosial.
Soal UH Masalah Sosial

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Monday, October 27, 2014