Bilangan Romawi. Selain bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, maupun bilangan pecahan, satu lagi himpunan bilangan yaitu bilangan romawi. Bilangan Romawi tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan contoh kalimat berikut : Daerah Istimewa Jogjakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. X pada kalimat tersebut merupakan bilangan romawi. Angka Romawi atau Bilangan Romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno. Sistem penomoran ini memakai huruf Latin untuk melambangkan angka numerik.
Pada sistem bilangan Romawi tidak dikenal bilangan 0 (nol). Untuk membaca bilangan Romawi, kamu harus hafal dengan benar ketujuh lambang bilangan dasar Romawi. Lambang bilangan romawi dilambangkan dengan huruh I, V, X, L, C, D, M. Untuk bilangan yang lain merupakan kombinasi dari bilangan tersebut. Berikut adalah angka untuk bilangan romawi.
Pada sistem bilangan Romawi tidak dikenal bilangan 0 (nol). Untuk membaca bilangan Romawi, kamu harus hafal dengan benar ketujuh lambang bilangan dasar Romawi. Lambang bilangan romawi dilambangkan dengan huruh I, V, X, L, C, D, M. Untuk bilangan yang lain merupakan kombinasi dari bilangan tersebut. Berikut adalah angka untuk bilangan romawi.
Angka untuk bilangan Romawi berbentuk huruf seperti berikut
- I bilangan Romawi untuk 1
- V bilangan Romawi untuk 5
- X bilangan Romawi untuk 10
- L bilangan Romawi untuk 50
- C bilangan Romawi untuk 100
- D bilangan Romawi untuk 500
- M bilangan Romawi untuk 1.000
Aturan Penjumlahan Bilangan Romawi
Contoh:
LXXVI = L + X + X + V + I
= 50 + 10 + 10 + 5 + 1
= 76
Coba kamu perhatikan lambang bilangan Romawi pada contoh di atas. Semakin ke kanan, nilainya semakin kecil. Tidak ada lambang bilangan dasar yang berjajar lebih dari tiga. Dari contoh tersebut dapat kita tuliskan aturan pertama dalam membaca lambang bilangan Romawi sebagai berikut.
- Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kanan, maka lambang-lambang Romawi tersebut dijumlahkan.
- Penambahnya paling banyak tiga angka.
- Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kiri, maka lambang-lambang Romawi tersebut dikurangkan.
- Pengurangan paling banyak satu angka.
Contoh :
XL = L – X= 50 – 10
= 40
Jadi, XL dibaca 40
Aturan Gabungan
Dari kedua aturan di atas (penjumlahan dan pengurangan) dapat digabung sehingga bisa lebih jelas dalam membaca lambang bilangan Romawi.
Contoh :
CDLXXIV = D – C + L + X + X + V – I
= 500 – 100 + 50 + 10 + 10 + 5 – 1
= 474
MCMXCIX = M + (M – C) + (C – X) + (X – I)
= 1.000 + (1.000 – 100) + (100 –10) + (10 – 1)
= 1.000 + 900 + 90 + 9
= 1.999
Jadi, MCMXCIX dibaca 1.999
MCMXCIX = M + (M – C) + (C – X) + (X – I)
= 1.000 + (1.000 – 100) + (100 –10) + (10 – 1)
= 1.000 + 900 + 90 + 9
= 1.999
Jadi, MCMXCIX dibaca 1.999
0 comments:
Terima kasih atas kunjungan anda. Media Belajar
Post a Comment