Pages

Sunday 8 April 2012

Kedatangan Jepang ke Indonesia


Bagikan :




D alam Perang Dunia II (1939-1945), Jepang bergabung dengan Jerman dan Italia melawan Sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Pada tanggal 8 Desember 1941 pasukan Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour  (Hawai). Terjadilah Perang Pasifik  atau Perang Asia Timur Raya. Dalam waktu singkat, pasukan Jepang menyerbu dan menduduki Filipina, Myanmar, Malaya, Singapura, dan Indonesia.
Ketika masuk wilayah Indonesia, pertama-tama Jepang menduduki daerah penghasil minyak seperti Tarakan, Balikpapan, dan Palembang. Kemudian perhatian Jepang diarahkan untuk menguasai Pulau Jawa. Tanggal 1 Maret 1942 pasukan Jepang berhasil mendarat di tiga tempat secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan (Pantura), dan Pasuruan (Jawa Timur). Tanggal 5 Maret 1942 pasukan Jepang sudah berhasil menguasai Batavia.
Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda Letjen Ter Poorten  atas nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa syarat kepada Angkatan Perang Jepang yang dipimpin Letjen Hithoshi Imamura.  Upacara serah terima ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Pasukan Jepang disambut dengan sukacita penuh harapan oleh rakyat Indonesia. Jepang dianggap sebagai pembebas bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Padahal Jepang punya rencana tersembunyi.
Ada beberapa alasan Jepang menduduki Indonesia, antara lain sebagai berikut.
  • Indonesia kaya akan bahan-bahan mentah, seperti minyak bumi dan batu bara.
  • Wilayah Indonesia menghasilkan banyak produksi pertanian yang dibutuhkan tentara Jepang dalam peperangan.
  • Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah besar yang diperlukan untuk membantu perang Jepang
Setelah menduduki Indonesia, Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia. Ada tiga hal yang dilakukan Jepang, yaitu:
  • mengijinkan mengibarkan bendera Merah Putih;
  • mengijinkan rakyat Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya;
  • larangan menggunakan bahasa Belanda dalam pergaulan sehari-hari. Bahasa pergaulan sehari-hari diganti dengan bahasa Indonesia.
Untuk memikat hati rakyat, Jepang membuat propaganda tiga A. Propaganda yang dilancarkan Jepang itu berisi:
  • Jepang pemimpin Asia,
  • Jepang pelindung Asia,
  • Jepang cahaya Asia.

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Sunday, April 08, 2012

0 comments:

Terima kasih atas kunjungan anda. Media Belajar

Post a Comment