Pages

Saturday 7 April 2012

Penderitaan Rakyat Masa Pendudukan Jepang


Bagikan :




J epang menjajah Indonesia selama tiga setengah tahun. Namun walaupun hanya tiga setengah tahun rakyat Indonesia mengalami penderitaan yang sangat berat. Selama dijajah Jepang rakyat Indonesia sangat menderita. Penderitaan rakyat Indonesia selama masa penjajahan Jepang antara lain sebagai berikut.

  • Jepang merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk persediaan makanan pasukan Jepang. Akibatnya, rakyat tidak punya cukup makanan dan kelaparan. Karena kurang gizi rakyat mudah terserang penyakit. Berbagai penyakit, seperti tipes, kolera, beri-beri, dan malaria merajalela di mana mana. Obat-obatan sulit didapatkan. Banyak rakyat Indonesia terpaksa memakai pakaian dari karung goni, karet lempengan, atau bahkan pakaian dari daun rumbia. Karena penderitaan itu, ribuan rakyat meninggal.
  • Pemerintah Jepang sangat ketat melakukan pengawasan terhadap pemberitaan. Media masa disegel.
  • Jepang juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya bagi keperluan Jepang. Para pekerja paksa pada zaman Jepang disebut romushaJepang mengerahkan rakyat Indonesia khususnya para pemuda untuk membangun prasarana perang, seperti: kubu-kubu, jalan raya, bandar udara, benteng, jembatan, dan sarana perang lainnya.
Para romusha harus bekerja berat dalam bahaya serangan Sekutu yang selalu mengancam. Tenaga mereka diperas secara berlebihan, sementara makanan tidak diperhatikan. Mereka tinggal dan tidur dalam barak-barak yang kotor dan tidak sehat. Banyak romusha mati karena kelaparan, kecapaian, terkena serangan Sekutu, atau karena terserang penyakit. Selain romusha, banyak barisan dibentuk untuk kepentingan Jepang, seperti:
  • Seinendan (barisan pemuda),
  • Keibodan (Barisan Pembantu Polisi),
  • Fujinkai (Barisan Wanita),
  • Suishintai (Barisan Pelopor),
  • Jibakutai (Barisan Berani Mati),
  • Gakutotai (Barisan Pelajar),
  • Peta (Pembela Tanah Air).
Perlawanan menentang penjajahan Jepang
Penderitaan lahir batin yang dialami rakyat Indonesia selama pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan rasa benci dan pemberontakan di berbagai wilayah Indonesia. 
Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng tahun 1942
Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan rakyat Aceh juga terjadi di Mereudu pada tahun 1944.
Perlawanan di Kaplongan, Jawa Barat
Jepang memaksa petani di Kaplongan untuk menyerahkan sebagian hasil buminya. Petani marah. Terjadilah perlawanan terhadap pasukan Jepang.
Perlawanan di Lohbener, Jawa Barat
Petani di Lohbener menolak memberikan hasil panen padi kepada Jepang. Terjadilah peperangan terhadap pasukan Jepang.
Perlawanan di PontianakKalimantan Barat
Penduduk dipaksa untuk membuat pelabuhan dan lapangan terbang. Para pemimpin sepakat untuk menyerang Jepang. Perlawanan terjadi pada tanggal 16 Oktober 1943. Mereka ditangkap dan dibunuh.
Perlawanan Peta di Gumilir, Cilacap
Perlawanan Peta Gumilir, Cilacap terjadi pada bulan Juni 1945. Perlawanan ini dipimpin oleh Kusaeri,komandan regu Peta di Cilacap. Kusaeri menyerah tetapi tidak dijatuhi hukuman. Sudirman berhasil menolong dan membebaskannya.
Perlawanan di Singaparna, Jawa Barat
Perlawanan Singaparna dipimpin oleh Kiai Haji Zainal Mustafa. Beliau menolak seikeirei(membungkukkan badan kepada Kai-sar Jepang Tenno Heika) dan menentang romusha. Beliau memandang hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.
Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur
Tentara Peta di Blitar memberontak di bawah pimpinan Shodanco F.X. Supriyadi. Namun Jepang dapat mematahkan perlawanan ini. Supriyadi dan teman-temanya ditangkap oleh tentara Jepang.
Pada tanggal 15 Maret 1945, perwira-perwira Peta yang memberontak diadili di Pengadilan Militer Jepang di Jakarta. Dalam pengadilan itu, mereka dijatuhi hukuman mati. Perwira-perwira Peta yang dijatuhi hukuman mati antara lain Muradi, Dr. Ismangil, Suparyono, Sunarto, Halim Mangkudijaya, dan Supriyadi. Namun, Supriyadi menghilang dan tidak menghadiri persidangan.

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Saturday, April 07, 2012

0 comments:

Terima kasih atas kunjungan anda. Media Belajar

Post a Comment