Pages

Sunday 25 March 2012

Alat Indera Manusia


Bagikan :




1. Indera Pembau

I
ndra
 pembau kita adalah hidung. Hidung terdiri atas dua lubang hidung dan rongga hidung. Rongga hidung dibentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut halus yang disebut rambut hidung. Rambut hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan kotoran yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan.

Hidung merupakan indera khusus yang terletak di dalam rongga hidung. Daerahsensitif pada indera pembau terletak di bagian atas rongga hidung.
Struktur indera pembau terdiri dari :
  • Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.
  • Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor, Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor). Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia.

Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung-ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan. Ujung-ujung saraf pembau bergabung dengan pembuluh pencium yang berada di belakang rongga hidung. Pembuluh pencium berfungsi meneruskan rangsang bau yang diterima ujung-ujung saraf pembau.
Setelah itu, rangsang diteruskan ke pusat pencium melalui saraf bau. Pusat pencium berada di otak. Sebagai gas, uap berbaur menjadi satu dengan gas-gas lain dalam udara. Pada saat kita menghirup udara pernapasan, uap tersebut ikut masuk hidung. Di dalam rongga hidung, uap akan larut dalam lendir. Selanjutnya, rangsang bau uap ini diterima oleh ujung-ujung saraf pembau. Rangsangan ini kemudian diteruskan ke pusat pencium di otak melalui saraf pembau. Oleh otak, rangsang tersebut ditanggapi sehingga kita dapat mencium bau uap tersebut.
Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia. Akibat kelainan Anosmia ini indera pembau kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu
Anosmia dapat disebabkan oleh :
  • Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.
  • Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
  • Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
  • Gangguan pada saraf olfaktori.

2.   Indera Pendengar

Indra pendengar kita adalah telinga. Telinga kita sepasang yaitu telinga kanan dan telinga kiri. Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam
a.      Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga tersusun atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga tersusun dari lemak. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk ke dalam telinga.Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen. Saluran telinga luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus untuk menjaga agar benda asing tidak masuk, dan terdapat kelenjar lilin yang berperan menjaga agar permukaan saluran telinga luar dan gendang telinga tidak kering. Di bagian akhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah disebut membrantimpani (selaput gendang).
b.     Telinga Tengah
Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis, yang dilapisi jaringan mukosa.
Pada telinga bagian tengah terdapat :
  • tulang-tulang pendengaran, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulangtersebut saling berhubungan melalui sendi dan berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam.
  • Saluran eustachius, Saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring, saluran ini berfungsi menjagakeseimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah.
c.     Telinga Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu jendela (tingkap), labirin, dan organ korti. Tingkap atau jendela pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Telinga dalam terdiri dari rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang danrongga yang dilapisi membran disebut labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.
Koklea merupakan suatu tabung berbentuk melingkar dan bergelung seperti cangkang keong serta berisi cairan limfa. Koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan yang disebut perilimfe. Sedangkan skala media mengandung cairan endolimfe. Bagian dasar skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui suatu jendela berselaput yang disebut tingkap oval. Sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bundar.
Skala media terdapat diantara skala vestibuli dan skala timpani. Skala media bagian bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas membran basilaris terdapat organ korti yang berisi ribuan sel rambut sebagai reseptor yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls.. Reseptor tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar (sarafauditori)dari saraf otak VIII.

Indera keseimbangan

Indera keseimbangan merupakan indera khusus yang terdapat di dalam telinga. Indera keseimbangan letaknya dekat indera pendengaran, yaitu di bagian belakang labirin dan terdiri dari urtikulus, sakulus, serta tiga kanalis semi-sirkularis. Kelima struktur ini berperan dalam pengaturan keseimbangan tubuh kita.
Adapun proses mendengar pada telinga kita adalah sebagai berikut. Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara, gelombang suara akan dikumpulkan oleh daun telinga, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar. Gelombang suara akan menggetarkan membrantimpani dan diteruskan ke dalam telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan ke telinga dalam melalui tingkap oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat di dalam skala vestibuli. Getaran cairan itu akan menggetarkan membran Reissner dan cairan endolimfe dalam skala media, membran basilaris. Saat membran basilaris bergetar akan menggerakkan sel-sel rambut dan ketika sel-sel rambut menyentuh membran tektorial maka terjadi impuls yang akan dikirim ke saraf otak VIII lalu ke korteks otak bagian pendengaran untuk diinterpretasikan.
3.  Indera Pengecap
Indra pengecap kita adalah lidah. Lidah dapat merasakan berbagai macam rasa makanan dan minuman. Kita dapat merasakan kelezatan suatu makanan menggunakan lidah. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar
Berdasarkan bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
  • Papila filiformisadalah Papila yang berbentuk seperti benang halus,papila ini banyak terdapat pada bagian depan lidah.
  • Papila fungiformis, adalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
  • Papila sirkumvalata, adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik dan terdapat pada pangkal lidah.
Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap. Setiap tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk menopang dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor dan memiliki tonjolan seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap. Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa. Tunas pengecap dapat membedakan empat macam rasa, yaitu rasa manis, rasa pahit, rasa asam, dan rasa asin. Tunas pengecap rasa manis lebih banyak terdapat di ujung lidah, tunas pengecap rasa pahit terletak di pangkal lidah, tunas pengecap rasa asam terletak di tepi belakang kiri dan kanan lidah, serta tunas pengecap rasa asin terletak di tepi depan kiri dan kanan lidah. Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada tenggorok dan langitlangit rongga mulut.
Lidah dapat mengecap rasa melalui beberapa proses. Makanan atau minuman yang sudah menjadi larutan, di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut. Oleh karena itu, kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman

4.  Indera Peraba

Indra peraba kita adalah kulit. Kita dapat merasakan adanya sentuhan, rasa nyeri, dingin, panas, dan kasar-halus dengan menggunakan kulit. Bagian kulit yang paling peka terhadap rangsang yaitu ujung jari dan bibir kita. Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (kulit jangat/dermis).Lapisan luar tersusun atas kulit ari dan lapisan Malpighi. Pada lapisan ini terdapat saluran keringat, lubang kulit atau pori-pori, dan rambut.
Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis dan tidak mempunyai pembuluh darah ataupun sel saraf. Lapisan dermis terletak di bawah epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak yang berjauhan, serta banyak mengandung pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor khusus untuk dapat membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin),serta rasa sakit atau nyeri. Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis. Pada ujung saraf tersebut ada yang terbungkus kapsul jaringan ikat ( disebut korpuskel) dan ada yang tidak terbungkus ( disebut ujung-ujung saraf bebas).
Pada umumnya setiap jenis reseptor hanya mampu menerima satu jenis rangsangan saja. Tipe rasa dan jenis reseptor itu adalah :
  • Nyeri, Reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan baik di bagian luar maupun dalam bagian alat dalam.
  • Panas dan dingin, Reseptor untuk rasa panas berupa ujung saraf.
  •  Sentuhan, Reseptornya berupa korpus Meissner, dan ujung saraf yang melingkari akar rambut, yang semuanya terdapat di dekat permukaan kulit. Sedangkan korpus Ruffini berfungsi pada sentuhan yang kuat.
  • Tekanan, Reseptor tekanan adalah korpus Paccini, korpus Ruffini dan korpus Krause, yang terletak agak dalam pada kulit. Pada bibir, ujung jari, ujung lidah, dan alat kelamin mengandung banyak sekali serabut saraf sensorik. Sehingga ujung jari dapat digunakan untuk membedakan halus dan kasarnya suatu bahan atau dapat digunakan untuk membaca huruf braile bagi penderita tuna netra.
Kulit ari merupakan lapisan kulit terluar. Kulit ari tersusun atas sel-sel mati yang selalu mengelupas. Jika sel-sel ini mengelupas, sel segera diganti dengan sel-sel terluar dari lapisan Malpighi yang telah mati. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh. Selain itu, untuk mencegah menguapnya air dari tubuh. Lapisan Malpighi berada di sebelah dalam kulit ari. Lapisan ini tersusun atas sel-sel yang aktif membelah diri. Di sebelah dalam lapisan luar terdapat kulit jangat. Pada lapisan ini terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, ototpenggerak rambut, dan akar rambut. Selain itu, juga terdapat pembuluh darah dan ujung saraf peraba.
Kelenjar keringat yang terdapat di lapisan Malpighi berfungsi untuk mengeluarkankeringat. Keringat merupakan cairan sisa metabolisme saat tubuh melakukanaktivitas. Keringat berguna untuk mempertahankan suhu tubuh terhadap lingkungan. Lapisan dalam dari kulit berupa lapisan berlemak. Lapisan ini mengandung jaringan lemak. Lapisan ini berguna untuk menghangatkan tubuh.
5.  Indera Penglihat
Alat-Alat pada Bagian Luar Mata
Alat indera penglihat pada manusia adalah mata. Indera penglihat (mata) disebut juga fotoreseptor karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Mata memiliki sejumlah reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Selain itu terdapat alat tambahan yang terdiri dari :
  1. Alis mata
  2. Bulu mata
  3. Otot penggerak bola mata
  4. Kelopak mata
  5. Kelenjar air mata
Alis mata
Terdiri dari rambut kasar melintang di atas mata, berfungsi untuk mempercantik wajah dan melindungi mata dari keringat yang mengalir dari dahi.
Bulu mata
Merupakan barisan rambut yang terdapat pada ujung kelopak mata, berfungsi melindungi bola mata dari masuknya debu dan partikel. Pada bulu mata terdapat kelenjar sebasea(kelenjar minyak) yang disebut kelenjar zeis, terletak pada akar bulu mata. Infeksi pada kelenjar sebasea disebut bintik (hordeolum).
Otot penggerak bola mata
Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya. Otot ini berfungsi untuk menggerakkan bola mata, sehingga mata dapat mengerling ke kanan, kiri, atas, dan bawah. Gerakan bola mata berada di bawah kesadaran.
Kelopak mata
Kelopak mata terdiri dari dua bagian yaitu pada kelopak mata atas dan kelopak mata bawah yang berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Mulai dari dalam nenuju ke arah luar, kelopak mata terdiri atas lima lapis, yaitu:
  1. konjungtiva, adalah selaput lendir yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan melapisi juga permukaan bola mata.
  2. Kelenjar meibomian yang dapat menghasilkan lemak untuk mencegah pelekatan kedua kelopak mata.
  3. Lapisan tarsal, yaitu lapisan jaringan ikat yang kuat untuk menunjang kelopak mata.
  4. Otot orbikularis okuli, yaitu otot yang berfungsi menutup bola mata.
  5. Jaringan ikat.
Kelenjar Air Mata
Pada indera penglihatan kita di dalamnya terdapat Kelenjar air mata (Aparatus lakrimalis).  Kelenjar air mata letaknya disudut lateral atas pada rongga mata, dan berfungsi untuk menghasilkan air mata. Darikelenjar ini keluar kurang lebih dua belas duktus lakrimalis, yaitu saluran-saluran yang mengalirkan air mata menuju ke konjungtiva kelopak mata atas.
Alat-Alat pada Bagian Dalam Mata
Mata bagian dalam terdiri atas kornea, lensa mata, pupil, iris, retina, otot mata, dan saraf mata.
  • Kornea, Kornea adalah bagian bola mata yang bening. Oleh karena itu, kornea dapat ditembus cahaya. Kornea berfungsi menerima rangsang berupa cahaya dan meneruskan ke bagian mata yang lebih dalam.
  • Lensa Mata, Lensa mata adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung.Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh tepat di retina. Lensa mata mempunyai kemampuan menjadi cembung atau pipih yang disebut daya akomodasi.
  • Iris, Iris berfungsi mengatur banyak sedikit cahaya yang masuk ke mata.Iris ada yang berwarna cokelat, hitam, atau abu-abu. Oleh karena itu, iris menentukan warna mata seseorang.
  • Pupil, Pupil adalah lubang bulat yang terdapat di tengah-tengah iris. Pupilberfungsi mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata.
  • Retina, Selaput jala (retina) merupakan lapisan terdalam dari dinding bolamata. Retina berfungsi membentuk bayangan yang selanjutnya disalurkanoleh saraf ke otak. Retina mengandung sel-sel saraf penglihat. Bagian retina yang sangat peka terhadap cahaya disebut bintik kuning. Sementara itu, bagian yang tidak peka terhadap cahaya disebut bintik buta.
  • Otot-Otot Mata, Otot-otot mata terdiri atas tiga pasang. Otot tersebut yaitu otot penggerak ke atas dan ke bawah, otot penggerak ke kiri dan ke kanan, serta otot pemutar bola mata. Otot-otot mata ini berguna untuk menambatkan bola mata pada dinding dalam rongga mata. Selain itu, otot-otot mata juga berguna untuk mengatur gerakan bola mata.
  • Saraf Mata, Saraf mata merupakan saraf penglihat atau saraf optik. Saraf ini berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor (penerima rangsang) di retina ke pusat penglihatan di otak. Mata dapat melihat benda jika benda tersebut terkena cahaya. Cahaya itu akan dipantulkan. Cahaya pantul ini akan masuk mata melalui kornea. Selanjutnya, cahaya melewati pupil, kemudian masuk lensa mata. Oleh lensa mata, cahaya dibiaskan dan difokuskan pada retina. Di retina akan terbentuk bayangan benda yang ukurannya lebih kecil dan posisinyaterbalik. Oleh saraf optik, kesan adanya bayangan benda ini disampaikan ke otak. Selanjutnya, otak akan memberikan kesan bahwa kita melihat bendatersebut dalam posisi tegak.
Tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata
Mata kita dapat melihat suatu benda bila menerima cahaya. Adapun tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata adalah : cahaya masuk ke dalam mata melalui lubang pupil, pertama cahaya menembus kornea, aqueous humor, lensa, dan viterus humor sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Kemudian retina membentuk impuls yang dijalarkan ke saraf otak II , lalu ke otak untuk di interpretasikan sebagai penglihatan.

Sebagai indra peraba, kulit dapat menanggapi rangsang. Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan, panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh ujung-ujung saraf peraba. Rangsang diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang tersebut diolah sehingga kita merasakan adanya suatu rangsang. Selanjutnya, otak memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut

Ditulis oleh:ghany maulana
Media Belajar Diperbarui pada: Sunday, March 25, 2012

0 comments:

Terima kasih atas kunjungan anda. Media Belajar

Post a Comment